Enter your keyword

ITB Gelar Vaksinasi COVID-19 kepada Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Purnatugas di lingkungan ITB

ITB Gelar Vaksinasi COVID-19 kepada Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Purnatugas di lingkungan ITB

ITB Gelar Vaksinasi COVID-19 kepada Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Purnatugas di lingkungan ITB

 

Bandung, itb.ac.id–Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 kepada 3.422 civitas academica dari kalangan dosen dan tenaga kependidikan (tendik), serta Purnatugas di lingkungan ITB. Pemberian vaksin kepada Purnatugas di lingkungan ITB merupakan penghormatan ITB kepada beliau-beliau atas sumbangsihnya kepada ITB. Program vaksinasi tersebut berlangsung selama 3 hari dari tanggal 22-24 Maret 2021 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB.

Sebelumnya, pada Februari yang lalu, ITB telah memfasilitasi pelaksanaan Gebyar Vaksinasi dengan sasaran para Tenaga Kesehatan (nakes) dan petugas administrasi sektor kesehatan di wilayah Bandung, baik untuk vaksinasi dosis pertama (3-4 Februari 2021) maupun dosis kedua (17-18 Februari 2021), di Gedung Sabuga ITB yang merupakan Vaksinasi Tahap I. Sedangkan vaksinasi yang akan dilaksanakan pada 22-24 Maret 2021, merupakan vaksinasi Tahap II yang diberikan kepada pelayan masyarakat dan lansia.

Penyelengaraan program vaksinasi di ITB ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan Pemerintah Pusat, untuk mendorong percepatan vaksinasi nasional. Tujuan dari kebijakan nasional tersebut adalah untuk mewujudkan herd immunity, atau kekebalan kelompok, sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19 ke tingkat yang minimal.

Dengan dimulainya program vaksinasi nasional di awal Januari 2021, diperkirakan herd immunity dapat terbentuk pada awal 2022. Semakin cepat herd immunity tersebut dicapai, semakin cepat pula kita dapat melakukan langkah-langkah pemulihan terhadap berbagai dampak pandemi Covid-19.

Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengatakan, dengan telah bergulirnya program vaksinasi nasional, tentunya kita semua berharap bahwa pandemi segera berakhir. Saat ini kita masih perlu untuk tetap bersabar dan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, sampai herd immunity sudah benar-benar terbentuk, sambil mempersiapkan aktivitas akademik yang bersifat hybrid.

Akhir kata, itu Prof. Reini, medo’akan agar bangsa Indonesia dapat segera keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19, “Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan Rahmat dan Karunia kepada kita dan seluruh bangsa Indonesia, sehingga kita dapat keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19 ini. Aamiin,” pungkasnya.