MPR Minta Masukan ITB Terkait Penyusunan Pokok-Pokok Haluan Negara
BANDUNG, itb.ac.id–Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., beserta jajarannya menerima kunjungan dari Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, Senin (22/3/2021) di Gedung Rektorat ITB Jalan Tamansari No.64, Bandung. Kunjungan tersebut dilakukan MPR dalam rangka meminta masukan dari ITB terhadap salah satu bagian dari pokok-pokok haluan negara yang sedang dipersiapkan oleh MPR.
Dalam kunjungan tersebut, Fadel mengatakan salah satu pokok bahasan dalam pokok-pokok haluan negara adalah terkait pengembangan biosains di Indonesia. MPR dalam hal ini ingin membuat pokok haluan negara yang akan berlaku selama 25 tahun. Untuk itu MPR meminta pendapat dari anggota DPR, DPD, tokoh masyarakat, dan perguruan tinggi. Dijelaskan Fadel, masukan dari ITB akan menjadi bahan utama berhubungan dengan pokok-pokok haluan negara dalam bidang pengembangan industri dan teknologi ke depan.
“Ternyata ini merupakan 7 program utama dari ITB dan nomor 1 yang berhubungan dengan itu (pengembangan bioteknologi). Dalam waktu dekat ini ITB akan memberikan dukungan dalam bentuk masukan berupa makalah, paper, sehingga ini bisa melengkapi dukungan bahan yang ada di MPR,” ujar alumni Teknik Fisika ITB yang lulus tahun 1978 ini.
TB menyambut baik atas rencana tersebut. Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengatakan, saat ini di ITB memiliki pusat-pusat penelitian dan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Salah satunya adalah Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi. Dengan demikian harapan MPR dari ITB berupa hasil penelitian, paper, laporan senat akademik, dan seminar tentang pokok-pokok haluan negara yang nantinya akan menjadi produk pemerintah dalam realisasinya.
“Naskah akademiknya akan kita sampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kita tidak melakukan dari nol karena kita sudah mempunyai kajian mengenai hal itu (biosains/nanosains). Tinggal mempertajam untuk kebutuhan nasional,” ujar Prof. Reini.
Prof. Reini melanjutkan, bahwa pokok-pokok haluan negara ini akan digunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengidentifikasi bagaimana arah bagi Indonesia yang paling optimal di pokok-pokok haluan negara, di samping pemilihan topik juga kebutuhan pokoknya. “Seperti yang sudah disampaikan bagaimana tujuan kelembagaannya, programnya bagaimana, bukan hanya penentuan risetnya saja. Sehingga semuanya bisa ditata dan dijaga oleh pemerintah,” ujar Prof. Reini.
Saat menerima kunjungan tersebut, Rektor ITB didampingi oleh Sekretaris Institut, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, Kepala Biro Kemitraan, Prof. Taufiq Hidajat, dan Staf Ahli, Dr. Sonny Yuliar. Kunjungan tersebut diakhiri dengan sesi pemberian cinderamata di antara Rektor ITB dan Wakil Ketua MPR RI.